Home 150 Berita 150 Review Program KKBPK Provinsi Kalimantan Barat

Review Program KKBPK Provinsi Kalimantan Barat

(Selasa, 06 Oktober 2015) Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Barat Mustar, SE, MM membuka kegiatan Review Program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) Tingkat Provinsi Kalimantan Barat di Hotel Orchaz Perdana Pontianak. Kegiatan  ini diikuti oleh Jajaran Pejabat Struktural, Fungsional Tertentu dan Fungsional Umum (S1) di lingkungan Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Barat, Kepala dan Kabid KB SKPDKB  di Kabupaten/Kota se Kalimantan Barat, Kepala Bappeda Kabupaten/Kota se Kalimantan Barat serta mitra kerja Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Barat lainnya.

Mustar menyatakan bahwa tema review tahun ini adalah “Kita Optimalkan Kinerja Program Kependudukan, Keluarga Berencana, dan Pembangunan Keluarga, Guna Mewujudkan Target Sasaran Tahun Pertama RPJMN dan RENSTRA Tahun 2015 – 2019”. Tema ini sengaja diusung dengan maksud, agar dapat memicu dan menjadi acuan bagi Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Barat dan mitra kerja dalam berpartisipasi aktif mensukseskan program KKBPK. Adapun tujuan dari kegiatan review ini adalah untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi serta memetakan permasalahan-permasalahan yang muncul pada pelaksanaan Program KKBPK semester I di Provinsi Kalimantan Barat, untuk kemudian dicari strategi yang efektif untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Analisis Kwadan guna percepatan program KKBPK

Pada kesempatan ini Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Barat menyatakan bahwa, untuk memudahkan penggarapan program KKBPK di Provinsi Kalimantan Barat, Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Barat telah melakukan analisis kwadran TFR-CPR berdasar data hasil Susenas 2012 dan 2013. Alasan Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Barat untuk tidak menggunakan data Susenas terbaru yaitu 2014 dikarenakan sampai dengan saat ini, data tersebut belum berhasil didapatkan oleh BKKBN.

Berdasarkan hasil Susenas 2012, 14 Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Kalimantan Barat telah terbagi menjadi empat kwadran. Kwadran I, yaitu Kabupaten/Kota yang memiliki angka pemakaian kontrasepsi dan tingkat kelahiran tinggi yang diduduki oleh Kayong Utara, Landak dan Sintang. Kuadran II, yaitu Kabupaten/Kota yang memiliki angka pemakaian kontrasepsi rendah disertai tingginya tingkat kelahiran, yang diduduki oleh Sambas, Mempawah, Singkawang, Bengkayang dan Kubu Raya. Kwadran III, yaitu Kabupaten/Kota yang memiliki angka pemakaian kontrasepsi rendah, namun angka kelahiran juga rendah diduduki oleh Kota Pontianak. Kwadran IV, yaitu Kabupaten/Kota yang memiliki angka pamakaian kontrasepsi dan kelahiran tinggi yang diduduki oleh kabupaten di daerah hulu.

Mustar menyatakan bahwa berdasarkan data Susenas 2013, kwadran TFR/CPR telah mengalami pergeseran kwadran yang mana berdasarkan data tersebut kwadran I yang tadinya diduduki oleh Kayong Utara, Landak dan Sintang sekarang diduduki oleh Ketapang dan Sekadau. Adapun kwadran II yang tadinya diduduki oleh Sambas, Mempawah, Singkawang, Bengkayang dan Kubu Raya, sekarang hanya diduduki oleh Sambas, Mempawah, Singkawang dan Bengkayang. Kwadran III, yang tadinya hanya diduduki oleh Kota Pontianak sekarang diduduki oleh Landak, Kubu Raya dan Kota Pontianak. Sedangkan Kwadran IV diduduki oleh Sintang, Sanggau, Kapuas Hulu, Melawi, dan Kayong Utara.  Pergeseran tersebut perlu untuk diidentifikasi penyebabnya, dan dicari strategi efektif untuk mensukseskan Program KKBPK di Kalimantan Barat. Karena untuk kabupaten/kota yang masuk dalam kuadran I dan II wajib diintervensi guna mensukseskan program KKBPK.

Sekaitan dengan hal tersebut, dalam sambutannya Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Barat juga menyinggung masalah TFR, CPR, Unmet Need, ASFR 15-19 tahun, MKJP dan proporsi perempuan hamil menurut Susenas 2012 dan 2013. Berdasarkan data tersebut, kabupaten/kota di Kalimantan Barat yang memiliki TFR tinggi adalah kabupaten/kota yang berada pada kwadran I dan kwadran II yaitu Kayong Utara, Landak, Sintang, Sambas, mempawah, Singkawang, Bengkayang, Kubu Raya, Ketapang dan Sekadau. Adapun CPR rendah di Kalimantan Barat berdasar data Susenas 2012 dan 2013 diduduki oleh kabupaten/kota yang berada pada kwadran II dan III, yaitu Sambas, Mempawah, Singkawang, Bengkayang, Kubu Raya, Kota Pontianak, dan Landak.

Masih menurut Mustar, Unmet Need tertinggi di Kalimantan Barat berdasar data Susenas tahun 2012 dan 2013 diduduki oleh Mempawah, Singkawang, Bengkayang, Kubu Raya, Kota Pontianak, Sanggau dan Sekadau. Untuk MKJP terendah (Susenas 2012) di Kalimantan Barat diduduki oleh Landak, Sintang, Sambas, Kubu Raya, Sanggau, Ketapang, Melawi dan Sekadau. Akan tetapi untuk MKJP terendah (Susenas 2013) di Kalimantan Barat diduduki oleh Ketapang, Sekadau, Sambas, Landak, Sintang, Kapuas Hulu, Melawi dan Kayong Utara. Dari data tersebut juga terlihat bahwa ada tiga kabupaten di Kalimantan Barat yang mengalami peningkatan penggunaan MKJP yaitu Singkawang, Kubu Raya, dan Sanggau.

Adapun kabupaten/kota di Kalimantan Barat yang selalu menduduki peringkat tertinggi ASFR 15-19 berdasar data Susenas 2012  dan 2013, adalah Sintang, Sambas dan Ketapang. Proporsi perempuan hamil tertinggi pada tahun 2012 ada di Sambas, Melawi, Bengkayang, Kubu Raya dan Kota Pontianak. Adapun pada tahun 2013 diduduki oleh Sambas, Bengkayang, Mempawah, Kubu Raya dan Kota Pontianak.

Diakhir paparan, Mustar menegaskan bahwa program KKBPK sangat penting dalam meningkatkan IPM Provinsi Kalimantan Barat, karena program KKBPK melalui penggunaan kontrasepsi akan berperan dalam mencegah kehamilan yang akan  berpengaruh pada  pencegahan kematian bayi. Selain itu penggunaan kontrasepsi untuk pengaturan jarak kelahiran dan perencanaan jumlah anak akan membantu orang tua untuk fokus pada peningkatan kualitas anak. (rien/kependudukankalbar.com)

About bangfad

Bangfad - Seorang blogger yang sering kehilangan ide menulis saat didepan komputer, telah lama belajar website yang saat itu masih bernama "homepage" hingga berubah nama menjadi "blog" namun sampai sekarang masih terlihat "cupu" namun tetap mencoba eksis di dunia Blog dan Review.

Check Also

Memperingati Hari Kependudukan, BKKBN KALBAR Gelar Senam Lansia dan Lomba-lomba

Memperingati Hari Kependudukan Dunia, dan Hari Lansia, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.