Tanggal 23 Oktober 2015 merupakan hari jadi Kota Pontianak keragaman etnis dan budaya bersatu dalam keharmonisan itulah yang terjadi di Pontianak. Menginjak 244 Tahun Kota Pontianak banyak acara festival yang digelar salah satunya adalah Acara Saprahan yang dilakukan di Imam Bonjol Gg.Bansir yang diikuti oleh Jajaran Pemerintahan Kota Pontianak dan warga setempat.
Saprahan Budaya Melayu
Saprahan dalam adat istiadat Melayu berasal dari kata saprah yang secara harfiah berarti berhampar, yaitu budaya makan bersama dengan cara duduk lesehan atau bersila di atas lantai yang dialas tikar (tikar pandan) dalam kelompok-kelompok kecil berjumlah lima sampai enam orang dalam satu kelompoknya.
Saprahan dalam adat melayu bermakna kebersamaan tanpa perbedaan “duduk sama rendah berdiri sama tinggi” makna filosofis menekankan pada pentingnya kebersamaan, keramahtamahan, kesetiakawanan sosial, serta persaudaraan.
Saprahan ini sering kita jumpai di daerah Sambas, Singkawang, Pontianak, Mempawah, Ketapang saat acara perkawinan, untuk di Pontianak makan Saprahan digelar oleh kerabat Kraton.
Selain Acara Saprahan, dalam memperingati Hari Jadi Kota Pontianak juga menggelar lomba sampan tradisional. Lomba tersebut digelar di Sungai Jawi, tepatnya di depan Gang Margodadirejo II Kelurahan Sungai Jawi Kecamatan Pontianak Kota, Sabtu (10/10).